Kantorku Perangku

Kerja dan pekerjaan, menjadi semakin menantang akhir-akhir ini, "pak tolong ini ya" belum kelar juga yang tadi "pak yang itu juga ya", sepertinya tidak selesai walau seribu tahun lagi. Namun in masih tetep pakaianku, salah satu harapanku ada di sini.

Bagaikan perang ala Sun Tzu ( *halah ) sepertinya mulai ada pertempuran di sini, saya dekat dengan Jenderal, namun saya tetep berusaha netral di hadapan kopral, berbagai cara aku lakin untuk bisa menyandang predikat netral tadi.

Rupa-rupanya jendralku ini hampir kalah berperang, tentara marketing yang di lini depan mulai berguguran, bertahan satu dua orang juga orang-orang itu aja, yang berfikiran yang penting kerja, huh mandul.

Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya mata-mata dari kantor pusat, walah permainan anak-anak kog disuguhin ke aku, ya tamat, kurang dari satu minggu si mata-mata ini terbongkar kedok nya. "Iya pak, saya dari malang pindah ke sini dekarenakan saya kuliah di sini pak, jadi biar seklaian kuliah juga bekerja di sini", heh... emang aku langsung percaya? Kini mata-mata itu balik ke malang sana dengan predikat "o o kamu ketahuan..."

Jelas kalau sudah ada penyusup masuk kedalam lingkungan kantor seperti ini aku menganggap nya ada yang tidak beres di sini, seperti perang saja menurutku, waduh entah bagai mana nantinya, yang jelas kalau aku masih ingin dalam pekerjaan ini aku harus ikut berperang di dalam nya.